
Cara Menghitung Usia Kehamilan yang Benar Apa Bunda Sudah Tahu?
Penting bagi setiap ibu hamil untuk mengetahui usia kehamilan guna menjadwalkan waktu pemeriksaan rutin kehamilan serta membantu menentukan hari perkiraan lahir (HPL). Namun, bagaimana cara menghitung usia kehamilan yang tepat?
Untuk mengetahui cara menghitung usia kehamilan selengkapnya, mari simak artikel berikut ini hingga tuntas.
Apa itu Usia Kehamilan?
Sebelum membahas cara menghitung usia kehamilan, penting untuk mengenali pengertiannya terlebih dahulu. Usia kehamilan adalah periode yang dihitung dari waktu ketika terjadinya pembuahan di dalam rahim hingga waktu kelahiran. Pada dasarnya, usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir, bukan berdasarkan hari pertama janin berkembang.
Secara umum, perhitungan usia kehamilan dilakukan berdasarkan hitungan minggu dan dibagi menjadi tiga trimester. Berikut penjelasan lengkapnya.
Trimester pertama: Usia kehamilan 0–12 minggu.
Trimester kedua: Usia kehamilan 13–27 minggu.
Trimester ketiga: Usia kehamilan 28–40 minggu.
Kenapa Perlu Menghitung Usia Kehamilan?
Menghitung usia kehamilan merupakan hal yang penting dilakukan agar ibu dapat menjalani masa kehamilan dengan baik. Di samping itu, sejumlah manfaat menghitung usia kehamilan adalah sebagai berikut.
1. Menjadwalkan Waktu Pemeriksaan Rutin
Manfaat dari menghitung usia kehamilan yang pertama adalah dapat membantu menjadwalkan waktu pemeriksaan rutin kehamilan, salah satunya adalah dengan menjalani pemeriksaan USG kandungan. Idealnya, pemeriksaan USG kandungan dilakukan saat kehamilan telah memasuki usia 6 minggu.
Pemeriksaan USG kandungan sendiri merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan janin di dalam rahim. Pemeriksaan USG kandungan yang dilakukan sebelum memasuki usia kehamilan 11 minggu juga dapat mengidentifikasi adanya kehamilan kembar.
Selain itu, mengetahui usia kehamilan juga bisa membantu dokter dalam menentukan jadwal pemeriksaan kadar serum AFP (alpha fetoprotein) yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko bayi cacat lahir (kelainan kongenital). Secara umum, waktu pemeriksaan kadar serum AFP yang ideal adalah saat usia kehamilan memasuki minggu ke-12 hingga ke-14.
2. Memperkirakan Hari Perkiraan Lahir (HPL)
Mengetahui usia kehamilan juga dapat membantu menentukan hari perkiraan lahir (HPL). Pada dasarnya, HPL penting untuk diketahui guna membantu dokter dalam mengidentifikasi kelahiran prematur ataupun postmatur.
Selain itu, mengetahui hari perkiraan lahir juga bisa membantu ibu untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapi proses persalinan. Misalnya, saat mendekati HPL, ibu dapat melakukan senam hamil dan latihan teknik pernapasan saat melahirkan yang tepat agar proses persalinan dapat berjalan dengan lancar nantinya.
3. Menentukan Metode Persalinan
Salah satu manfaat menghitung usia kehamilan yang tidak kalah penting adalah dapat membantu merencanakan dan menentukan metode persalinan, baik secara normal (pervaginam) maupun operasi caesar.
Berbagai Cara Menghitung Usia Kehamilan
Pada dasarnya, terdapat tiga cara menghitung usia kehamilan yang umum dilakukan, yaitu berdasarkan perhitungan hari pertama haid terakhir (HPHT), perhitungan tanggal ovulasi, serta pemeriksaan USG. Berikut masing-masing penjelasanya.
1. Perhitungan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Cara menghitung usia kehamilan yang pertama adalah memantau hari pertama haid terakhir (HPHT). Cara menghitung usia kehamilan ini dianggap efektif bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, yaitu selama rata-rata 28 hari.
Pada dasarnya, minggu pertama kehamilan dapat ditentukan dengan menambahkan 7 hari dari tanggal hari pertama haid terakhir. Misalnya, jika hari pertama haid terakhir jatuh pada tanggal 19 September 2023, maka minggu pertama kehamilan ibu diperkirakan pada tanggal 26 September 2023.
Selain itu, perhitungan HPHT ini juga dapat membantu memperkirakan HPL dengan menggunakan rumus Naegele, yaitu:
Rumus Naegele = (Tahun HPHT + 1), (hari HPHT + 7), dan (bulan HPHT - 3)
Misalnya, jika HPHT ibu pada tanggal 19 September 2023, maka contoh perhitungan HPL menggunakan rumus Naegele adalah sebagai berikut:
19 September 2023 + 1 tahun = 19 September 2024.
19 September 2024 + 7 hari = 26 September 2024.
26 September 2024 - 3 bulan = 26 Juli 2024.
Berdasarkan rumus di atas, maka estimasi HPL bayi jatuh pada tanggal 26 Juli 2024.
2. Perhitungan Tanggal Ovulasi
Cara menghitung usia kehamilan berikutnya adalah dengan memantau tanggal ovulasi atau masa pelepasan telur. Proses ovulasi biasanya terjadi 2 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir. Misalnya, jika hari pertama menstruasi terakhir ibu tanggal 10 September 2023, prediksi minggu pertama kehamilan dimulai pada tanggal 24 September 2023.
3. Pemeriksaan USG
Jika ingin mengetahui usia kehamilan dengan lebih akurat, ada baiknya untuk mengunjungi dokter spesialis kandungan. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik serta USG transvaginal untuk menentukan usia kehamilan yang tepat dan akurat, terutama jika dilakukan pada masa awal kehamilan. Pasalnya, pada minggu pertama kehamilan, janin cenderung tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang sama
Namun, seiring dengan bertambahnya usia, tingkat pertumbuhan dan perkembangan janin bisa berbeda-beda pada setiap individu. Karena itu, pemeriksaan USG yang dilakukan pada trimester akhir kehamilan biasanya ditujukan untuk memantau proses tumbuh kembang janin, bukan untuk menentukan usia kehamilan lagi.
Itulah beberapa cara menghitung usia kehamilan yang dapat dilakukan untuk membantu menentukan hari perkiraan lahir. Selain itu, jika ingin mendapatkan layanan dan perawatan selama kehamilan, persalinan, hingga pascamelahirkan segera kunjungi Klinik atau Rumah sakit Terdekat.